TIPS TAMPIL CANTIK ALA ISLAM

Friday 10 May 2013
Ibnu Abbas berkata: “Sesungguhnya amal kebaikan itu akan memancarkan cahaya di dalam hati, membersitkan sinar pada wajah, kekuatan pada tubuh, kelimpahan dalam rizki dan menumbuhkan rasa cinta di hati manusia kepadanya. Sesungguhnya amal kejahatan itu akan menggelapkan hati, menyuramkan wajah, melemahkan badan, mengurangkan rizki dan menimbulkan rasa benci di hati manusia kepadanya.” (Tafsir Ibnu Katsir (IV/204)).

Nah, ternyata rahasia kecantikan wanita itu juga tersimpan dalam hati di alam dunia ini. Dan akan tampak pada raut muka yang dapat dilihat oleh orang yang memiliki firasat yang tajam. Pada hari kiamat nanti semuanya akan tampak nyata yang dapat dilihat oleh setiap orang dengan mata kepala mereka. Alloh berfirman:
”Pada hari yang diwaktu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram.” (Ali Imran: 106)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
“Dan pada hari Kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Alloh, mukanya menjadi hitam.” (Az-Zumar:60)
Keadaan wajah ahli sa’adah (orang yang berbahagia) yang cantik, anggun, elok, dan berseri-seri. Adapun keadaan wajah ahli syaqawah (orang-orang yang celaka) yang jelek, muram, awut-awutan. Tanda yang paling menonjol tampak pada wajah adalah kejujuran dan kebohongan.

Berikut tips cantik yang ditawarkan oleh Islam. Agar wajah selalu segar, berseri-seri, dan cantik. 
  1. Cucilah wajah minimal 5 kali sehari yaitu dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan oleh handuk, biarkan menetes dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdikir, berdoa.
  2. Untuk menghilangkan stress, salah satu penyebab kerut di wajah, perbanyaklah ‘olah raga’. Jika tidak ada waktu untuk pergi ke studio fitness, spot-gym, dll, cukup dengan memperbanyak sholat. Dengan sholat berarti kita menggerakan seluruh tubuh. Konsultasikan semua keluh kesah kita pada Zat Yang Maha Tahu - Allah SWT dengan dzikir dan doa.
  3. Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyum. Tidak hanya di bibir tapi di hati juga. Tidak lupa membisikan ‘kata kunci’ “Allahuma kamma hassanta khalqii fahassin khuluqii” “Ya Allah sebagaimana engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pula ahlak-ku” (HR Ahmad).
  4. Untuk mendapatkan bibir cantik, bisikan kalimat-kalimat Allah, tidak berkata bohong, atau menyakiti hati orang lain, tidak dipakai menyombongkan diri atau takabur.
  5. Agar tubuh langsing, singset dan mulus, lakukan diet yang teratur yaitu dengan berpuasa seminggu 2 kali, Senin dan Kamis. Jika kuat, lebih bagus lagi berpuasa seperti nabi Daud AS. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, air putih.
  6. Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian wanita akan banyak dikenal dan disayangi.
silahkan dicoba dan diamalkan agar ibu-ibu / remaja putri selalu tampil cantik!!! Insya Alloh tips ini bisa membuat  tambah cantik, terutama di hadapan Yang Maha Indah...^_^

NASEHAT UNTUK ISTERIKU



1. Jika aku melakukan kebaikan dan keburukan maka kamu tidak mendapatkan apa-apa, berdasarkan keumuman dalil, firman Allah ta’ala,
أَلاَّ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى (38) وَأَن لَّيْسَ لِلإِنسَانِ إِلاَّ مَا سَعَى (39)
“Seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan seorang manusia tiada memperoleh (pahala) selain apa yang telah diusahakannya.” [An-Najm: 38-39]

2. Jika aku mengajarkan atau mencontohkan kebaikan kepadamu, kemudian kamu mengamalkannya maka kita berdua mendapat pahala.

Demikian sebaliknya, jika kamu mengajarkan atau mencontohkan kebaikan kepadaku, kemudian aku mengamalkan kebaikan tsb maka kamu dan aku mendapat pahala.

Bahkan jika kebaikan yang diajarkan itu tidak diamalkan pun sudah bernilai kebaikan, yaitu pahala dakwah bagi orang yang mengajarkannya. Dan akan semakin berlipat ganda jika diamalkan.

3. Jika aku mengajarkan atau mencontohkan keburukan kepadamu maka aku mendapat dosa, jika kamu melakukan keburukan itu maka kamu mendapat dosa dan dosaku semakin berlipat ganda. Demikian sebaliknya.

Poin kedua dan ketiga berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa yang mengajak kepada hidayah maka ia mendapatkan pahala, dan pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa, dan dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

4. Jika aku atau kamu melihat perbuatan dosa yang dilakukan oleh salah satu dari kita berdua tanpa ada usaha untuk menasihati atau malah setuju, maka kita berdua mendapat dosa.

5. Jika aku tidak mengajarkan kebaikan kepadamu, maka aku berdosa, sebaliknya jika kamu terjerumus dalam dosa-dosa disebabkan kamu tidak kuajari  maka dosaku semakin berlipat ganda.

6. Jika aku telah mengajarkan kebaikan kepadamu bahkan mencegah kemungkaran yang kamu lakukan , tapi kamu masih tetap saja membandel maka aku tidak mendapat dosa, jika aku membiarkanmu barulah aku mendapat dosa.

7. Benar bahwa seorang istri harus lebih mengutamakan suaminya, bahkan dari orang tuanya sekalipun, dan itu dari konsekwensi berpindahnya sebagian besar tanggung jawab orang tua kepada suami. Oleh karena itu tanggung jawab suami sangat besar terhadap istrinya. Seorang suami tidak boleh hanya menuntut haknya dan melupakan kewajibannya.

8. Benar bahwa orang tua harus lebih didahulukan oleh suami dibanding istri dan anak-anaknya, akan tetapi hal ini bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan namun hendaklah masing-masing pihak ditunaikan haknya.

MENGAPA AYAM MAMPU MELIHAT MALAIKAT, SEDANGKAN KELEDAI TIDAK

Monday 6 May 2013

Subhanallah. Banyak sudah penelitian ilmiah yang membuktikan
kebenaran sabda-sabda Nabi SAW secara ilmiah.
Berikut ini adalah salah satunya. Nabi SAW bersabda: "Bila engkau mendengar suara ayam jantan maka
mintalah karunia kepada Allah karena ia melihat
malaikat, sedangkan bila engkau mendengar ringkikan
keledai, maka berlindunglah kepada Allah dari Setan
karena dia melihat setan." (Shahih, diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim) Kita sering kali mendengar hadits ini tetapi bisa jadi
jarang memikirkannya dan tidak terlintas dalam benak
kita untuk meneliti secara ilmiah mengapa itu terjadi. Kemampuan sistem visual manusia di dunia ini
terbatas. Dalam hal ini justru kalah dengan sistem visual
keledai dan ayam jantan. Pandangan mata manusia
terbatas dan tidak dapat melihat apa yang berada di
bawah sinar infra merah atau di atas sinar ultraviolet. Tapi kemampuan indera ayam jantan dan keledai
melewati batas itu. Pertanyaannya sekarang,
bagaimana keledai dan ayam bisa melihat setan dan
malaikat, bukan sebaliknya? Keledai itu dapat melihat dengan sinar infra merah,
sedangkan setan sendiri berasal dari jin yang
diciptakan dari api. Artinya, setan termasuk dalam
lingkup infra merah. Karena itulah, keledai dapat
melihat setan, tetapi tidak bisa melihat malaikat.
Adapun ayam jantan, ia mampu melihat sinar ultraviolet, sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya,
artinya dari sinar ultraviolet. Karena itulah, malaikat
dapat dilihat oleh ayam jantan. Hal ini menjelaskan kepada kita mengapa setan
melarikan diri saat disebutkan nama Allah.
Penyebabnya adalah karena para malaikat datang ke
tempat yang disebut nama Allah itu, sehingga setan
melarikan diri. Mengapa setan menghindar bila ada malaikat? Jawabannya adalah karena setan terganggu bila
melihat cahaya malaikat. Dengan kata lain, jika sinar
ultraviolet bertemu dengan sinar inframerah di satu
tempat, maka sinar merah memudar. Maha Suci Allah...!

Do'a Ketika mendengar Ayam berkokok
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمْ نُهَاقَ الْحَمِيْرِ، فَتَعَوَّذُوْا بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ شَيْطَانًا. وَإِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ، فَاسْأَلُوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا.
“Apabila kamu mendengar ringkikan keledai, maka mintalah perlindungan (ta’awwudz) kepada Allah dari godaan setan, karena dia melihat setan. Dan apabila kamu mendengar ayam jantan berkokok, maka mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat.”
inilah do'anya :

اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ 
" Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu sebagian dari anugerah-Mu". 

INILAH RAHASIA WAKTU ANTARA ADZAN DAN IQOMAH

Sunday 5 May 2013
Abiiklil.blogspot.com_Mungkin sebagian kita belum mengetahui bahwa waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu utama terkabulnya do’a. Sehingga karena ketidaktahuan setelah adzan malah disibukkan dengan hal lain yang tidak berfaedah. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa waktu tersebut adalah di antara waktu terkabulnya do’a (waktu ijabah).

Oleh karena itu, sudah sepatutnya setiap orang memperhatikan waktu tersebut dan memanfaatkannya untuk banyak bermunajat dan memohon pada Allah yang Maha Mendengar setiap do’a.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا

“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad 3/155. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Waktu antara adzan dan iqomah adalah waktu yang barokah (penuh kebaikan) yang sudah sepantasnya seorang muslim menyibukkan diri untuk banyak berdo’a saat itu.

Kita lihat contoh dari ulama besar Saudi Arabia (pernah menjabat sebagai ketua Komisi Fatwa di Kerajaan Saudi Arabia), Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah yang benar-benar menjaga amalan yang satu ini. Diceritakan oleh murid beliau, Sa’ad Ad Daud bahwasanya Syaikh rahimahullah setelah melakukan shalat sunnah dua raka’at (antara adzan dan iqomah), Syaikh Sa’ad ingin mengajukan suatu pertanyaan pada beliau rahimahullah.
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah lantas menjawab, “Wahai Sa’ad, ingatlah bahwa do’a antara adzan dan iqomah adalah do’a yang tidak tertolak.” Lihatlah beliau rahimahullah lebih ingin memanfaatkan waktu tersebut daripada melakukan hal lainnya (saat ini malah ngetrend buka/jawab BBM, SMS dll) karena menjawab pertanyaan dari Sa’ad bisa saja ditunda selesai shalat. Lihat pula bagaimana semangat beliau rahimahullah dalam mengamalkan hadits di atas.

Syaikhuna, Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah mengatakan, “Kebanyakan manusia malah meninggalkan do’a antara adzan dan iqomah. Mereka menyibukkan diri dengan tilawah Al Qur’an. Tidak ragu lagi bahwa membaca Al Qur’an adalah amalan yang mulia. Akan tetapi tilawah Al Qur’an bisa dilakukan di waktu lain. Menyibukkan diri dengan berdo’a dan berdzikir, itu lebih afdhol (lebih utama). Karena do’a yang dituntunkan pada waktu tertentu tentu lebih utama dari do’a yang dipanjatkan di tempat lain.”

Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah mengatakan, “Namun dituntunkan jika bisa menggabungkan antara berdo’a dan membaca Al Qur’an kala itu. Alhamdulillah jika keduanya bisa dilakukan sekaligus.”

Setelah kita mengetahui hal ini, manfaatkanlah waktu tersebut untuk memanjatkan do’a. Moga Allah memperkenankan setiap do’a-do’a kita.

PENTINGNYA MERAPATKAN SHAF DALAM SHALAT BERJAMA'AH


Abiiklil.blogspot.com-Saudaraku, ajaran Islam memang benar-benar sempurna dan lengkap. Sedemikian lengkapnya sehingga soal bagaimana melaksanakan sholat berjamaahpun diatur di dalamnya. Pernah diriwayatkan bahwa para sahabat langsung diajarkan oleh Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallamagar di dalam barisan sholat berjamaah senantiasa dipastikan lurus dan rapatnya. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bahkan memberikan ancaman berupa akibat yang akan ditimbulkan bilamana shaf dibiarkan tidak lurus.

SUNNAH -SUNNAH YANG BANYAK DITINGGALKAN UMMAT

Tuesday 30 April 2013

Seluruh kaum muslimin sepakat bahwasannya syarat mutlak diterimanya amal ibadah adalah dengan Ittiba'ur Rasul SAW (mengikuti tatacara yang diajarkan Rasul SAW ) tanpa ifrath (berlebih-lebihan dalam ibadah) dan tafrith (berlebih-lebihan dalam mencela), namun pada realitanya sering kita temukan praktek-praktek ibadah yang banyak menyelisihi sunnah . Pada pembahasan kali ini akan diuraikan beberapa sunnah Rasulullah SAW  yang sudah ditinggalkan oleh ummat islam, diantaranya:

BAB 1 Thaharah (Bersuci)

a. Sungguh-sungguh dalam Istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung)
    Dari Laqith bin Shabrah RA dia berkata bahwa Rasulullah SAW?bersabda : "Sempurnakanlah wudhu, sela-selailah di antara jari-jari, dan bersungguh-sungguhlah ketika ber-istinsyaq, kecuali jika kamu sedang berpuasa." (HR. Abu Dawud no.142, at-Tirmidzi no.38); dia berkata : hadits ini hasan shahih.
{jcomments on}

b. Madhmadhah (Berkumur) dan Istinsyaq (Menghirup air ke dalam hidung) dilakukan tiga kali dengan satu telapak tangan.
   Dari Abdullah bin Zaid RA, berkenaan dengan sifat wudhu Rasulullah SAW: "Abdullah bin Zaid RA  menuangkan air di atas kedua telapak tangannya, lalu dia mencuci mulutnya atau berkumur-kumur dan ber-istinsyaq dari satu telapak tangan; dia melakukannya sebanyak tiga kali setelah itu dia berkata : "Beginilah wudhu Rasulullah SAW ". (HR. Al-Bukhori no.191, Muslim no.225). bnu Hajar Rahimahullah berkata : "Hadits ini dengan jelas menyebutkan bahwa berkumur-kumur dan beristinsyaq itu dari satu telapak tangan sekaligus"   

BAB II Hukum-Hukum Junub

a.
 Wudhu sebelum mandi junub dan tata caranya
     Dari Aisyah Radhiallahu ‘anha, dia berkata: "Apabila Rasulullah SAW hendak mandi junub, beliau mencuci tangannya, lalu berwudhu seperti wudhu hendak shalat, dan setelah itu beliau mandi." (HR. Bukhori (no.272) dan Muslim (no.316).
    Dari Maimunnah RA, dia berkata: "Aku mendekatkan air kepada Rasulullah SAW untuk mandi junub. Kemudian beliau mencuci kedua telapak tangannya dua atau tiga kali, lalu memasukkan tangannya ke dalam bejana. Setelah itu, beliau menyiramkan air tersebut ke kemaluan dan mencucinya dengan tangan kiri. Kemudian beliau menempelkan tangan kiri di tanah dan menggosok-gosokkannya dengan kuat. Setelah itu, beliau berwudhu seperti wudhu hendak shalat diteruskan dengan menyiramkan air sepenuh telapak tangan ke atas kepalanya sebanyak tiga kali, sebelum kemudian mengguyurkan air ke seluruh badannya. Sesudah itu, beliau menjauh dari tempat mandinya, lalu mencuci kedua kakinya." (HR. Al-Bukhori no.274 dan Muslim no. 317)

b. Wudhu orang yang junub ketika hendak tidur
   Dari Abdullah bin Umar RA, bahwasannya Umar bin Al Khattab RA  pernah bertanya: "Wahai Rasulullah, bolehkah salah seorang di antara kami langsung tidur saat sedang junub?" Rasulullah SAW?menjawab: "Ya boleh, jika dia sudah berwudhu dia boleh tidur meskipun sedang junub." (HR. Al-Bukhori no. 287 dan Muslim no. 306)

c. Wudhu orang yang ingin mengulangi hubungan intim
   Dari Abu Sa'id al-Khudri RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah satu di antara kalian berhubungan intim dengan isterinya, kemudian ia ingin mengulanginya lagi, maka berwudhulah terlebih dahulu"(HR. Muslim no.308, Abu Dawud no.220, Ibnu majah no.587)

BAB III Siwak

a. 
Memelihara kebiasaan bersiwak
Al-'Alamah ash-Shan'ani menyebutkan dalam Subulussalam: "Dalam kitab al-Badrul Muniir disebutkan: "Ada lebih dari seratus hadits yang menyebutkan tentang siwak. Namun, sungguh mengherankan, sunnah Nabi SAW yang banyak tersebut dilalaikan oleh kebanyakan orang, bahkan oleh mayoritas fuqaha; sebuah kerugian yang sangat besar."
Ash-Shan'ani melanjutkan: "Yang paling baik, hendaknya batang siwak tidak terlalu kasar/kering supaya tidak melukai gusi. Namun jangan terlalu basah/lembap sehingga tidak bisa menghilangkan kotoran yang harus dihilangkan."
    Dari Ibnu Umar RA, dia berkata: "Tidaklah Rasulullah SAW tidur, melainkan siwak ada disamping beliau. Manakala bangun tidur, beliau langsung bersiwak." (HR. Ahmad no.5979, Bukhori dalam Taarikhul Kabiir no.I/24).
    Dari Abu Hurairah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Andaikata tidak memberatkan ummatku, pasti aku akan memerintahkan mereka untuk selalu bersiwak pada setiap hendak mengerjakan shalat." (HR. Bukhori no.887 dan Muslim no.252).
   Dari Aisyah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Siwak itu pembersih mulut dan mendatangkan ridha Allah ?." (HR. Bukhori, Ahmad no.VI/47)

b. Anjuran bersiwak ketika memasuki rumah
   Dari Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya, dia berkata: "Aku bertanya kepada Aisyah RA: "Apa yang terlebih dahulu dilakukan Nabi SAWketika masuk ke dalam rumahnya? Dia menjawab: "Bersiwak." (HR. Muslim no.253, Abu Dawud no.51, An-Nasa-I no.8)

BAB IV Adzan

a. 
Menyimak dan mengikuti adzan dan iqomat
  Dari Abu Sa'id al-Khudri RA, bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda: "Jika kalian mendengarkan adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh orang yang adzan itu (muadzin)." (HR. Bukhori no.611, Muslim no.383).
     Dari Umar bin Al-Khattab RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika muadzin mengumandangkan kalimat Allahuakbar, lalu di antara kalian mengucapkan Allahuakbar, kemudian muadzin mengucapkan kalimat Asyhaduallailahaillallah, lalu dia mengucapkan Asyhaduallailahaillallah, kemudian muadzin mengumandangkan kalimat Asyhaduannamuhammadarrasulullah, lalu dia mengucapkan Asyhaduannamuhammadarrasulullah, kemudian muadzin itu mengumandangkan kalimat Hayya'alashalah, lalu dia mengucapkan Lahaulawalakuwwata illa billah, kemudian muadzin itu mengumandangkan kalimat Hayya'alalfalah, lalu dia mengucapkan Lahaulawalakuwwata illa billah, kemudian muadzin itu mengumandangkan kalimat Allahuakbar, lalu dia mengucapkan Allahuakbar, kemudian muadzin itu mengumandangkan Lailahaillallah, lalu dia mengucapkan Lailahaillallah dari hatinya (ikhlas), maka dia masuk surga". (HR. Muslim no.385 dan Abu Dawud no.527) 

b. Doa setelah adzan
  Dari Jabir bin Abdullah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang setelah adzan berdoa,
(Ya Allah Rabb pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat yang akan ditegakkan, berilah nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah beliau dalam tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan) maka dia berhak mendapatkan syafaat dariku pada hari kiamat." (HR. Bukhori no.614, Abu Dawud no.529, At Tirmidzi no.211, an Nasai no.680, dan Ibnu Majah no.772)

BAB V Shalat
a. 
Membuat sutrah
  Sutrah yakni pembatas yang diletakkan didepan orang yang shalat sehingga tidak dilalui oleh orang yang lewat dihadapannya. Masalah sutrah ini pun sudah banyak ditinggalkan oleh kebanyakan kaum muslimin bahkan ada yang sama sekali belum mengetahuinya padahal ini adalah perkara masyru' yang dicontohkan oleh Nabi SAW.
  Dari Ibnu Umar RA bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda: "Jika di antara kalian sedang mengerjakan shalat, maka janganlah membiarkan seseorang lewat di hadapannya (tanpa dicegah); jika dia memaksa terus lewat, maka lawanlah dia, karena dia bersama dengan qarrin (syaetan/jin pendamping)." (HR. Muslim no.260)
   Dari Musa bin Talhah, dari ayahnya, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika seseorang di antara kalian telah meletakkan benda atau barang di depannya setinggi kayu bagian belakang pelana, maka shalatlah dan jangan hiraukan orang yang lewat di belakang benda (sutrah)." (HR. Muslim no.241, at tirmidzi no.335, dan Ibnu Majah no.940)
   Dari Sahal bin Sa'ad RA, dia berkata: "Jarak antara tempat shalat Rasulullah SAW  dan dinding (di hadapan beliau) adalah seukuran tempat lewatnya seekor anak kambing." (HR. Bukhori no.496, dan Muslim no.262).
   Demikianlah beberapa penjelasan tentang sunnah-sunnah Rasulullah SAW  yang sudah banyak ditinggalkan oleh umat islam, ini hanya sebagian kecil dan akan dilanjutkan pada pembahasan berikutnya insya Allah.
Wallah’alam Bissowab

BILA IBU BOLEH MEMILIH

Saturday 6 April 2013


Anakku,... Bila ibu boleh memilih Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu Maka ibu akan memilih mengandungmu... Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak,... engkau hidup di perut ibu Engkau ikut kemanapun ibu pergi Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata...

Anakku,... Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit, Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapunDan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia Saat itulah... saat paling membahagiakan Segala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah, Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan, Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,... Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu, Maka ibu memilih menyusuimu, Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu, Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,... Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle Maka ibu memilih bermain puzzle denganmuTetapi anakku... Hidup memang pilihan... Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana Maka maafkanlah nak... Maafkan ibu... Maafkan ibu... Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita, Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang Percayalah nak... Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu Percayalah nak... Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu...
 

Abiiklil Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger