NASEHAT UNTUK ISTERIKU

Share on :


1. Jika aku melakukan kebaikan dan keburukan maka kamu tidak mendapatkan apa-apa, berdasarkan keumuman dalil, firman Allah ta’ala,
أَلاَّ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى (38) وَأَن لَّيْسَ لِلإِنسَانِ إِلاَّ مَا سَعَى (39)
“Seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan seorang manusia tiada memperoleh (pahala) selain apa yang telah diusahakannya.” [An-Najm: 38-39]

2. Jika aku mengajarkan atau mencontohkan kebaikan kepadamu, kemudian kamu mengamalkannya maka kita berdua mendapat pahala.

Demikian sebaliknya, jika kamu mengajarkan atau mencontohkan kebaikan kepadaku, kemudian aku mengamalkan kebaikan tsb maka kamu dan aku mendapat pahala.

Bahkan jika kebaikan yang diajarkan itu tidak diamalkan pun sudah bernilai kebaikan, yaitu pahala dakwah bagi orang yang mengajarkannya. Dan akan semakin berlipat ganda jika diamalkan.

3. Jika aku mengajarkan atau mencontohkan keburukan kepadamu maka aku mendapat dosa, jika kamu melakukan keburukan itu maka kamu mendapat dosa dan dosaku semakin berlipat ganda. Demikian sebaliknya.

Poin kedua dan ketiga berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Barangsiapa yang mengajak kepada hidayah maka ia mendapatkan pahala, dan pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa, dan dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

4. Jika aku atau kamu melihat perbuatan dosa yang dilakukan oleh salah satu dari kita berdua tanpa ada usaha untuk menasihati atau malah setuju, maka kita berdua mendapat dosa.

5. Jika aku tidak mengajarkan kebaikan kepadamu, maka aku berdosa, sebaliknya jika kamu terjerumus dalam dosa-dosa disebabkan kamu tidak kuajari  maka dosaku semakin berlipat ganda.

6. Jika aku telah mengajarkan kebaikan kepadamu bahkan mencegah kemungkaran yang kamu lakukan , tapi kamu masih tetap saja membandel maka aku tidak mendapat dosa, jika aku membiarkanmu barulah aku mendapat dosa.

7. Benar bahwa seorang istri harus lebih mengutamakan suaminya, bahkan dari orang tuanya sekalipun, dan itu dari konsekwensi berpindahnya sebagian besar tanggung jawab orang tua kepada suami. Oleh karena itu tanggung jawab suami sangat besar terhadap istrinya. Seorang suami tidak boleh hanya menuntut haknya dan melupakan kewajibannya.

8. Benar bahwa orang tua harus lebih didahulukan oleh suami dibanding istri dan anak-anaknya, akan tetapi hal ini bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan namun hendaklah masing-masing pihak ditunaikan haknya.

Posted by : Abiiklil ~ / Islam , Motivasi , Informasi Untuk Indonesia

Artikel NASEHAT UNTUK ISTERIKU diposting oleh Abiiklil pada Friday 10 May 2013. Terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa silahkan isi kotak komentarnya. Agar lebih manfaat silahkan sebarluaskan artikel ini dengan menyebutkan sumbernya aslinya. Terimakasih .

0 comments:

Post a Comment

 

Abiiklil Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger