SUNNAH -SUNNAH YANG BANYAK DITINGGALKAN UMMAT

Share on :

Seluruh kaum muslimin sepakat bahwasannya syarat mutlak diterimanya amal ibadah adalah dengan Ittiba'ur Rasul SAW (mengikuti tatacara yang diajarkan Rasul SAW ) tanpa ifrath (berlebih-lebihan dalam ibadah) dan tafrith (berlebih-lebihan dalam mencela), namun pada realitanya sering kita temukan praktek-praktek ibadah yang banyak menyelisihi sunnah . Pada pembahasan kali ini akan diuraikan beberapa sunnah Rasulullah SAW  yang sudah ditinggalkan oleh ummat islam, diantaranya:

BAB 1 Thaharah (Bersuci)

a. Sungguh-sungguh dalam Istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung)
    Dari Laqith bin Shabrah RA dia berkata bahwa Rasulullah SAW?bersabda : "Sempurnakanlah wudhu, sela-selailah di antara jari-jari, dan bersungguh-sungguhlah ketika ber-istinsyaq, kecuali jika kamu sedang berpuasa." (HR. Abu Dawud no.142, at-Tirmidzi no.38); dia berkata : hadits ini hasan shahih.
{jcomments on}

b. Madhmadhah (Berkumur) dan Istinsyaq (Menghirup air ke dalam hidung) dilakukan tiga kali dengan satu telapak tangan.
   Dari Abdullah bin Zaid RA, berkenaan dengan sifat wudhu Rasulullah SAW: "Abdullah bin Zaid RA  menuangkan air di atas kedua telapak tangannya, lalu dia mencuci mulutnya atau berkumur-kumur dan ber-istinsyaq dari satu telapak tangan; dia melakukannya sebanyak tiga kali setelah itu dia berkata : "Beginilah wudhu Rasulullah SAW ". (HR. Al-Bukhori no.191, Muslim no.225). bnu Hajar Rahimahullah berkata : "Hadits ini dengan jelas menyebutkan bahwa berkumur-kumur dan beristinsyaq itu dari satu telapak tangan sekaligus"   

BAB II Hukum-Hukum Junub

a.
 Wudhu sebelum mandi junub dan tata caranya
     Dari Aisyah Radhiallahu ‘anha, dia berkata: "Apabila Rasulullah SAW hendak mandi junub, beliau mencuci tangannya, lalu berwudhu seperti wudhu hendak shalat, dan setelah itu beliau mandi." (HR. Bukhori (no.272) dan Muslim (no.316).
    Dari Maimunnah RA, dia berkata: "Aku mendekatkan air kepada Rasulullah SAW untuk mandi junub. Kemudian beliau mencuci kedua telapak tangannya dua atau tiga kali, lalu memasukkan tangannya ke dalam bejana. Setelah itu, beliau menyiramkan air tersebut ke kemaluan dan mencucinya dengan tangan kiri. Kemudian beliau menempelkan tangan kiri di tanah dan menggosok-gosokkannya dengan kuat. Setelah itu, beliau berwudhu seperti wudhu hendak shalat diteruskan dengan menyiramkan air sepenuh telapak tangan ke atas kepalanya sebanyak tiga kali, sebelum kemudian mengguyurkan air ke seluruh badannya. Sesudah itu, beliau menjauh dari tempat mandinya, lalu mencuci kedua kakinya." (HR. Al-Bukhori no.274 dan Muslim no. 317)

b. Wudhu orang yang junub ketika hendak tidur
   Dari Abdullah bin Umar RA, bahwasannya Umar bin Al Khattab RA  pernah bertanya: "Wahai Rasulullah, bolehkah salah seorang di antara kami langsung tidur saat sedang junub?" Rasulullah SAW?menjawab: "Ya boleh, jika dia sudah berwudhu dia boleh tidur meskipun sedang junub." (HR. Al-Bukhori no. 287 dan Muslim no. 306)

c. Wudhu orang yang ingin mengulangi hubungan intim
   Dari Abu Sa'id al-Khudri RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah satu di antara kalian berhubungan intim dengan isterinya, kemudian ia ingin mengulanginya lagi, maka berwudhulah terlebih dahulu"(HR. Muslim no.308, Abu Dawud no.220, Ibnu majah no.587)

BAB III Siwak

a. 
Memelihara kebiasaan bersiwak
Al-'Alamah ash-Shan'ani menyebutkan dalam Subulussalam: "Dalam kitab al-Badrul Muniir disebutkan: "Ada lebih dari seratus hadits yang menyebutkan tentang siwak. Namun, sungguh mengherankan, sunnah Nabi SAW yang banyak tersebut dilalaikan oleh kebanyakan orang, bahkan oleh mayoritas fuqaha; sebuah kerugian yang sangat besar."
Ash-Shan'ani melanjutkan: "Yang paling baik, hendaknya batang siwak tidak terlalu kasar/kering supaya tidak melukai gusi. Namun jangan terlalu basah/lembap sehingga tidak bisa menghilangkan kotoran yang harus dihilangkan."
    Dari Ibnu Umar RA, dia berkata: "Tidaklah Rasulullah SAW tidur, melainkan siwak ada disamping beliau. Manakala bangun tidur, beliau langsung bersiwak." (HR. Ahmad no.5979, Bukhori dalam Taarikhul Kabiir no.I/24).
    Dari Abu Hurairah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Andaikata tidak memberatkan ummatku, pasti aku akan memerintahkan mereka untuk selalu bersiwak pada setiap hendak mengerjakan shalat." (HR. Bukhori no.887 dan Muslim no.252).
   Dari Aisyah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Siwak itu pembersih mulut dan mendatangkan ridha Allah ?." (HR. Bukhori, Ahmad no.VI/47)

b. Anjuran bersiwak ketika memasuki rumah
   Dari Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya, dia berkata: "Aku bertanya kepada Aisyah RA: "Apa yang terlebih dahulu dilakukan Nabi SAWketika masuk ke dalam rumahnya? Dia menjawab: "Bersiwak." (HR. Muslim no.253, Abu Dawud no.51, An-Nasa-I no.8)

BAB IV Adzan

a. 
Menyimak dan mengikuti adzan dan iqomat
  Dari Abu Sa'id al-Khudri RA, bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda: "Jika kalian mendengarkan adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh orang yang adzan itu (muadzin)." (HR. Bukhori no.611, Muslim no.383).
     Dari Umar bin Al-Khattab RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika muadzin mengumandangkan kalimat Allahuakbar, lalu di antara kalian mengucapkan Allahuakbar, kemudian muadzin mengucapkan kalimat Asyhaduallailahaillallah, lalu dia mengucapkan Asyhaduallailahaillallah, kemudian muadzin mengumandangkan kalimat Asyhaduannamuhammadarrasulullah, lalu dia mengucapkan Asyhaduannamuhammadarrasulullah, kemudian muadzin itu mengumandangkan kalimat Hayya'alashalah, lalu dia mengucapkan Lahaulawalakuwwata illa billah, kemudian muadzin itu mengumandangkan kalimat Hayya'alalfalah, lalu dia mengucapkan Lahaulawalakuwwata illa billah, kemudian muadzin itu mengumandangkan kalimat Allahuakbar, lalu dia mengucapkan Allahuakbar, kemudian muadzin itu mengumandangkan Lailahaillallah, lalu dia mengucapkan Lailahaillallah dari hatinya (ikhlas), maka dia masuk surga". (HR. Muslim no.385 dan Abu Dawud no.527) 

b. Doa setelah adzan
  Dari Jabir bin Abdullah RA, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang setelah adzan berdoa,
(Ya Allah Rabb pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat yang akan ditegakkan, berilah nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah beliau dalam tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan) maka dia berhak mendapatkan syafaat dariku pada hari kiamat." (HR. Bukhori no.614, Abu Dawud no.529, At Tirmidzi no.211, an Nasai no.680, dan Ibnu Majah no.772)

BAB V Shalat
a. 
Membuat sutrah
  Sutrah yakni pembatas yang diletakkan didepan orang yang shalat sehingga tidak dilalui oleh orang yang lewat dihadapannya. Masalah sutrah ini pun sudah banyak ditinggalkan oleh kebanyakan kaum muslimin bahkan ada yang sama sekali belum mengetahuinya padahal ini adalah perkara masyru' yang dicontohkan oleh Nabi SAW.
  Dari Ibnu Umar RA bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda: "Jika di antara kalian sedang mengerjakan shalat, maka janganlah membiarkan seseorang lewat di hadapannya (tanpa dicegah); jika dia memaksa terus lewat, maka lawanlah dia, karena dia bersama dengan qarrin (syaetan/jin pendamping)." (HR. Muslim no.260)
   Dari Musa bin Talhah, dari ayahnya, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Jika seseorang di antara kalian telah meletakkan benda atau barang di depannya setinggi kayu bagian belakang pelana, maka shalatlah dan jangan hiraukan orang yang lewat di belakang benda (sutrah)." (HR. Muslim no.241, at tirmidzi no.335, dan Ibnu Majah no.940)
   Dari Sahal bin Sa'ad RA, dia berkata: "Jarak antara tempat shalat Rasulullah SAW  dan dinding (di hadapan beliau) adalah seukuran tempat lewatnya seekor anak kambing." (HR. Bukhori no.496, dan Muslim no.262).
   Demikianlah beberapa penjelasan tentang sunnah-sunnah Rasulullah SAW  yang sudah banyak ditinggalkan oleh umat islam, ini hanya sebagian kecil dan akan dilanjutkan pada pembahasan berikutnya insya Allah.
Wallah’alam Bissowab

Posted by : Abiiklil ~ / Islam , Motivasi , Informasi Untuk Indonesia

Artikel SUNNAH -SUNNAH YANG BANYAK DITINGGALKAN UMMAT diposting oleh Abiiklil pada Tuesday 30 April 2013. Terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa silahkan isi kotak komentarnya. Agar lebih manfaat silahkan sebarluaskan artikel ini dengan menyebutkan sumbernya aslinya. Terimakasih .

0 comments:

Post a Comment

 

Abiiklil Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger