KHUTBAH JUM'AT KEUTAMAAN ILMU

Share on :


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نبيّ بعده . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Saudara-saudaraku kaum muslimin sidang Jum’at rahimakumullah


Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh, dengan sebenar-benarnya takwa yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang telah dilarang. Kemudian marilah kita senantiasa mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT semata. Allah telah melimpahkan kepada kita sedemikian banyak nikmat. Jauh lebih banyak nikmat yang telah kita terima dibandingkan kesadaran dan kesanggupan kita untuk bersyukur. 

Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah



Dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11, Allah Berfirman :




“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ‘Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu, maka berdirilah’, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”


Menurut ayat tersebut, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa tingkat. Oleh karenanya Allah menyuruh manusia berpikir menggali ilmu pengetahuan, membentuk majelis ta’lim, membaca ayat-ayat Allah, baik ayat yang tertulis maupun yang tercipta yaitu segala sesuatu yang diciptakan Allah misalnya langit, bumi, gunung, bintang, dll.



Kaum muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,
Ilmu adalah lawan dari kebodohan. Kebodohan akan menjerumuskan seseorang ke dalam kemaksiatan dan kefasikan, bahkan ke dalam kemusyrikan atau kekafiran. Sedangkan Ilmu akan menambah keimanan kita, semakin dalam ilmu yang kita gali maka akan semakin bertambah pula keimanan kita.

orang-orang yang beribadah kepada Allah dengan kebodohan, maka sesungguhnya mereka lebih banyak merusak daripada membangun! Sebagaimana dikatakan oleh sebagian Salafush Shalih:
مَنْ عَبَدَ اللهَ بِجَهْلٍ , أَفْسَدَ أَكْثَرَ مِماَّ يُصْلِحُ
Barangsiapa beribadah kepada Allah dengan kebodohan, dia telah membuat kerusakan lebih banyak daripada membuat kebaikan. (Majmu’ Fatawa 25/281)

oleh karena itu, Allah SWT menolak mensejajarkan orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu, sebagaimana Dia juga menolak mensejajarkan pennghuni jannah dengan penghuni neraka. Allah berfirman :

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَيَعْلَمُونَ … ( ألزمر : 9 )
Artinya : “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui?”

لاَيَسْتَوِى أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ … ( الحشر : 20 )

Artinya : “Tidak sama para penghuni jannah dengan penghuni neraka.”
Saudaraku…
·         orang yang berilmu, tentu tidak akan melakukan ghibah (menggunjing) atau orang biasa menyebutnya ngegosip,sebab ia tahu akan bahaya menggunjing. Yakni pelaku ghibah Dianggap memakan bangkai daging saudara sendiri karena perbuatan ghibah itu dapat menghancurkan dan mematikan perjalanan hidup seseorang, sebagaimana digambarkan dalam alqur’an surat . Al-Hujarat: 12.
·         orang yang berilmu, tentu tidak akan percaya ramalan beberapa orang jika kiamat akan terjadi pada tanggal 21-12-2012, sebab ia tahu tidak ada seorangpun yang tahu kapan akan datangnya hari kiamat, Rosulullah sekalipun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh malaikat Jibril yang datang dalam wujud seorang Arab Badui, beliau ditanya mengenai kapan hari kiamat terjadi. Lantas beliau menjawab,
مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ
Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.”
Sungguh sangat mengherankan yang terjadi saat ini. Beberapa kelompok atau tukang ramal yang sudah pasti suka berdusta, ada yang mengetahui kapan terjadinya kiamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak mengetahui terjadinya hari kiamat, padahal beliau adalah orang yang paling dekat dengan Allah.

·         Orang yang berilmu, tentu tidak akan mengucapkan selamat hari natal kepada pemeluk nashrani, sebab ia tahu bahwa dengan mengucapkan ((Selamat Hari Natal = Selamat hari lahirnya "tuhan" kalian = selamat menyembah salib = selamat kalau Allah punya anak = selamat bertrinitas = selamat memusuhi agama tauhid (Islam) = Selamat bahagia dengan bangkitnya kaum salibis yang senantiasa mengharapkan hancurnya Islam)). Ucapan selamat natal lebih parah dari pada ucapan : Selamat berzina..., selamat mabuk..., selamat mencuri..., selamat membunuh..., selamat korupsi..., 
Oleh karena itu imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya "Ahkaam Ahli Adz-Dzimmah jilid 1/441" memberikan hukum haram bagi yang seorang muslim yang melakukan perbuatan tersebut. Toleransi  tidak harus di wujudkan dengan menggadaikan aqidah islam.
·         Orang yang berilmu, tentu  tidak akan menyia-nyiakan waktunya hanya untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat, sebab ia tahu akan pentingnya waktu bagi seorang muslim. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua ni'mat yang dilalaikan oleh manusia, manusia tertipu dengan nikmat tersebut: yaitu nikmat sehat dan waktu luang." 
(HR. al-Hakim yang telah dishahihkan Syaikh al-Albani dalam kitab Al-Jami')
Orang yang berilmu tentu akan mengisi waktunya dengan amalan-amalan yang mamu mendekatkan dirinya dengan sang kholiq, Allah azza wajalla.
oleh karena itu , Rosululloh SAW mewajibkan kepada setiap muslim untuk mencari ilmu 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim. [HR. Ibnu Majah, no:224, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani di dalam Shahih Ibni Majah]
Saudara-saudara kaum muslimin aazzaniyallahu waiyyakum,

tanda kebaikan seseorang adalah difahamkan dalam urusan agama, مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ.“Barangsiapa yang dikehendaki Allah padanya kebaikan, dia akan difahamkan dalam agama”
mengahiri khutbah ini, saya ingin kemukakan sebuah hadits dari Rosululloh SAW, mudah-mudahan cukup untuk memberikan semangat bagi kita untuk senantiasa tak lelah mencari ilmu . Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya –dengan hal itu- Allah jalankan dia di atas jalan di antara jalan-jalan sorga. Dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi (pencari ilmu agama). Dan sesungguhnya seorang ‘alim itu dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. Dan sesungguhnya keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya maka dia telah mengambil bagian yang banyak. [HR. Abu Dawud no:3641, dan ini lafazhnya; Tirmidzi no:3641; Ibnu Majah no: 223; Ahmad 4/196; Darimi no: 1/98. Dihasankan Syeikh Salim Al-Hilali di dalam Bahjatun Nazhirin 2/470, hadits no: 1388]

Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan pertolongan kepada kita, sehingga terasa ringan jasad ini untuk melangkah ke majlis-majlis ilmu dan tetap istiqomah mengamalkan ilmu yang kita dapat sehingga mudah-mudahan  kita termasuk orang-orang yang senantiasa meniti jalan surganYA Allah, Amin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Posted by : Abiiklil ~ / Islam , Motivasi , Informasi Untuk Indonesia

Artikel KHUTBAH JUM'AT KEUTAMAAN ILMU diposting oleh Abiiklil pada Friday 21 December 2012. Terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa silahkan isi kotak komentarnya. Agar lebih manfaat silahkan sebarluaskan artikel ini dengan menyebutkan sumbernya aslinya. Terimakasih .

6 comments:

Unknown said...

bagi yang mau penghasilan sampingan klik disini http://tekanini.com/misudsosogan&id=1 jangan lupa pastikan email dan nama MASIH AKTIF

AgusOTOMOTIFsmk said...

SIPP

RAUDLOTUL MUHIBBAH said...

Assalamualaikum, izin copas yach, semoga bermanfaat, semoga menjadi pahala yang berlipat ganda...

tradinghm said...

posting ini sangat membantu saya, mohon izin copy untuk saya pelajari...

Unknown said...

Mhn ijin di copy,ya ustad

Unknown said...

Mohon izin copas ustadz.
Jazakalloh bilkhoyr

Post a Comment

 

Abiiklil Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger